Pertemuan 2
Jenis
Citra Foto dan Citra Non Foto
Jenis citra pada penginderaan jauh memberikan produk
atau hasil berupa keluaran atau citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang
tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil pengindraan yang
telah dicetak
Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra
nonfoto.
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat
udara, dengan menggunakan kamera udara sebagai alat
pemotret.
Gambar Citra Fota
Sumber : apriel17.wordpress.com
Hasilnya dikenal dengan
istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa aspek,
antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
yang Digunakan
Berdasarkan
spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29
mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk mengenali beberapa objek
karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari citra
foto ini adalah tidak banyak informasi yang dapat disadap. Foto ini
sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut,
membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal,
batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau
sumber daya air.
2) Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik
adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru
hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang
bisa tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena
filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang
lebih 20 meter.
3) Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik
adalah foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna
merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata
manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai
negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti
pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto
pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra
merah.
·
Foto Pankromatrik Hitam Putih
1. rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, karena
kepekaan film sama dengan
kepekaan mata manusia,
2. resolusi spasialnya halus,
3. stabilitas dimensional tinggi,
dan
4. foto pankromatrik hitam putih telah lama
dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik digunakan
dalam berbagai bidang, sebagai berikut.
1. Di bidang pertanian, untuk pengenalan
dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi kondisi tanaman, dan perkiraan
jumlah produksi tanaman,
2. Di bidang kehutanan,
digunakan untuk identifikasi jenis pohon,
perkiraan volume kayu, dan perkembangan luas hutan,
3. Di bidang sumber daya air,
digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, evaluasi kerusakan
akibat banjir, agihan air tanah, dan air permukaan,
4. Di bidang perencanaan kota dan wilayah,
digunakan untuk penafsiran jumlah dan agihan penduduk, studi lalu lintas,
studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi, dan pemilihan
letak berbagai bangunan penting,
5. Penelitian ekologi hewan
liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan
jumlah populasinya, dan
6. Evaluasi dampak lingkungan.
·
Foto Infra Merah
Foto infra merah
adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra
merah dekat, dengan panjang gelombang
0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak
pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Cirinya
dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona
pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan
warna tetapi oleh sifat jaringannya. Perbedaan antara foto infra merah
dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya. Foto infra merah
mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
1. Mempunyai sifat pantulan
khusus bagi vegetasi,
2. Daya tembusnya yang besar terhadap
kabut tipis, dan
3. Daya serap yang besar terhadap air.
Kelemahan foto infra merah antara
lain:
1. Adanya efek bayangan
gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka
terhadap sinar baur dan sinar yang dipolarisasikan,
2. Sifat tembusnya kecil terhadap
air, dan
3. Kecepatan yang rendah dalam
pemotretan.
Infra merah
berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang
tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu
banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali. Foto
inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
1. Kemiliteran, untuk mengetahui
kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan terpantulkan
melainkan objek yang ada disekitarnya;
2. Bidang pertanian dan
kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang sehat dan
tanaman yang terserang penyakit;
b. Berdasarkan Arah Sumbu
Kamera ke Permukaan Bumi
Berdasarkan arah
sumbu kamera ke permukaan bumi, citra foto dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu foto vertikal (tegak) dan foto condong
(miring).
1. Foto vertikal atau
foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
2. Foto condong atau
miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini
umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar,
tetapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 derajat,
foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto
condong dibedakan menjadi menjadi dua, sebagai berikut.
1. Foto agak
condong (low oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak
cakrawalanya.
2. Foto sangat condong (high oblique
photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
c. Berdasarkan Jenis Kamera yang Digunakan
Berdasarkan jenis
kamera yang digunakan, citra foto dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu foto tunggal dan foto jamak.
1. Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat
dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya
tergambar satu lembar foto.
2. Foto jamak, yaitu beberapa
foto yang dibuat pada saat yang sama
dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
d. Berdasarkan Warna yang Digunakan
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu
foto berwarna semu dan foto berwarna asli.
1. Foto berwarna
semu (false color) atau foto infra merah
berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto.
Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan
warna aslinya adalah hijau.
2. Foto warna asli (true color), yaitu foto
pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna asli lebih mudah
penggunaannya karena foto yang tergambar mirip dengan
objek aslinya.
e. Berdasarkan Wahana yang Digunakan
Berdasarkan
wahana yang digunakan, citra foto dapat dibagi menjadi foto
udara dan foto satelit.
1. Foto udara, yaitu foto yang
dibuat dari pesawat/balon udara.
2. Foto satelit atau foto orbital,
yaitu foto yang dibuat dari satelit.
2. Citra
Nonfoto
Citra nonfoto
adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan
sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit.
Gambar Citra Non Foto
Sumber : http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/
Citra nonfoto
dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto
dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
1. Citra infra merah
termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra
merah ther mal. Pengindraan pada spektrum ini
berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada
citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau warnanya.
2. Citra radar dan
citra gelombang mikro, yaitu citra yang
dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra
radar merupakan hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu
dengan sumber tenaga buatan. Citra gelombang mikro dihasilkan
dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga
alamiah.
b. Berdasarkan Sensor yang
Digunakan
Berdasarkan
sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi
2, sebagai berikut.
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat
dengan sensor tunggal.
2. Citra multispektral, yaitu citra
yang dibuat dengan sensor jamak.
c. Berdasarkan Wahana yang
Digunakan
Berdasarkan
wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi
2, sebagai berikut.
1. Citra dirgantara (Airborne image),
yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara
(dirgantara). Contoh: citra infra merah thermal, citra radar, dan citra MSS.
2. Citra satelit
(Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat
dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan
menurut penggunaannya, sebagai berikut.
Benda yang tergambar
pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu
sebagai berikut.
1. Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan
dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan
asosiasi.
2. Ciri spektral, adalah ciri yang
dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona
dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada
citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada
citra berwarna asli tampak cerah.
3. Ciri temporal, adalah ciri yang terkait
dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim
hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap.
a) Citra Satelit untuk pengindraan
planet. Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra Satelit Venera (Rusia).
b) Citra Satelit untuk pengindraan
cuaca. Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor (Rusia).
c) Citra Satelit
untuk pengindraan sumber daya bumi. Contoh
Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Perancis).
d) Citra Satelit untuk
pengindraan laut. Contoh Citra Seasat (AS) dan
Citra MOS (Jepang).
Dalam penginderaan jauh hasil akhir yang diperoleh merupakan sebuah citra/
gambar sebuah kenampakan fenomena. Dalam inderaja dikenal dua jenis citra yaitu
citra foto dan citra non foto. Citra foto merupakan gambar yang dihasilkan dari
sensor kamera sedangkan citra non foto adalah gambar yang dihasilkan dari
sensor selain kamera seperti gelombang elektromagnetik (sinar X, sinar
infrared, dan lainnya). Berikut adalah beberapa perbedaan antara citra foto dan
citra non foto.
No
|
Variabel Pembeda
|
Jenis Citra
|
|
Citra Foto
|
Citra Non foto
|
||
1
|
Sensor
|
Kamera
|
Bukan
kamera
|
2
|
Detektor
|
Film
|
Pita
magnetik, termistor, foto konduktif
|
3
|
Proses
perekaman
|
Fotografi
|
Elektronik
|
4
|
Mekanisme
perekaman
|
Serentak
|
parsial
|
5
|
Spektrum
elektromagnetik
|
Sinar
Tampak
|
Sinar
tampak, termal, gelombang mikro
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar